Selasa, 16 Maret 2010

ORANG KAYA DAN ORANG MISKIN BERTEMU DI SURGA


Alkisah, di suatu negeri pernah hidup seorang kaya
raya, yang rajin beribadah dan beramal. Meski kaya
raya, ia tak sombong atau membanggakan kekayaannya.
Kekayaannya digunakan untuk membangun rumah ibadat,
menyantuni anak yatim, membantu saudara, kerabat dan
tetangga-tetangganya yang miskin dan kekurangan, serta
berbagai amal sosial lainnya. Di musim paceklik, ia
membagikan bahan pangan dari kebunnya yang
berhektar-hektar kepada banyak orang yang kesusahan.
Salah satu yang sering dibantu adalah seorang
tetangganya yang miskin.

Dikisahkan, sesudah meninggal, berkat banyaknya amal,
si orang kaya ini pun masuk surga. Secara tak terduga,
di surga yang sama, ia bertemu dengan mantan
tetangganya yang miskin dulu. Ia pun menyapa.

"Apa kabar, sobat! Sungguh tak terduga, bisa bertemu
kamu di sini," ujar si kaya.
"Mengapa tidak? Bukankah Tuhan memberikan surga pada
siapa saja yang dikehendaki-Nya, tanpa memandang kaya
dan miskin?" jawab si miskin.

"Jangan salah paham, sobat. Tentu saja aku paham,
Tuhan Maha Pengasih kepada semua umat-Nya tanpa
memandang kaya-miskin. Cuma aku ingin tahu, amalan
apakah yang telah kau lakukan sehingga mendapat
karunia surga ini?"
"Oh, sederhana saja. Aku mendapat pahala atas amalan
membangun rumah ibadat, menyantuni anak yatim,
membantu saudara, kerabat dan tetangga yang miskin dan
kekurangan, serta berbagai amal sosial lainnya...."

"Bagaimana itu mungkin?" ujar si kaya, heran.
"Bukankah waktu di dunia dulu kamu sangat miskin.
Bahkan seingatku, untuk nafkah hidup sehari-hari saja
kamu harus berutang kanan-kiri?"

"Ucapanmu memang benar," jawab si miskin. "Cuma waktu
di dunia dulu, aku sering berdoa: Oh, Tuhan!
Seandainya aku diberi kekayaan materi seperti
tetanggaku yang kaya itu, aku berniat membangun rumah
ibadat, menyantuni anak yatim, membantu saudara,
kerabat dan tetangga yang miskin dan banyak amal
lainnya. Tapi apapun yang kau berikan untukku, aku
akan ikhlas dan sabar menerimanya."

"Rupanya, meski selama hidup di dunia aku tak pernah
berhasil mewujudkannya, ternyata semua niat baikku
yang tulus itu dicatat oleh Tuhan. Dan aku diberi
pahala, seolah-olah aku telah melakukannya. Berkat
semua niat baik itulah, aku diberi ganjaran surga ini
dan bisa bertemu kamu di sini," lanjut si miskin.

Maka perbanyaklah niat baik dalam hati Anda. Bahkan
jika Anda tidak punya kekuatan atau kekuasaan untuk
mewujudkan niat baik itu dalam kehidupan sekarang,
tidak ada niat baik yang tersia-sia di mata Tuhan…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar